Pasuruan-Syn. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program bantuan bersyarat kepada keluarga miskin yang di tetapkan sebagai keluarga penerima manfaat (KPM), Program yang di dunia Internasional lebih di kenal dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan di beberapa wilayah.

Demikian juga di Kabupaten Pasuruan, Program Keluarga Harapan (PKH) ini menjadi salah satu program yang menurunkan kemiskinan di Kabupaten Pasuruan, dari data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Tahun 2018 sekitar 120.783 (KPM) teridiri dari 87.793 KPM (Data Reguler) dan 32.985 (Data Validasi), turun sekitar 28.672 (KPM) menjadi 92.111 (KPM) di tahun 2019.

Menurut Hadi Prayitno, SE Korkab (Koordinator Kabupaten) PKH Kabupaten Pasuruan, menurunnya jumlah keluarga Penerima Manfaat (KPM) disebabkan karena sebagian KPM itu Lulus dan ada sebagian dengan kesadaran sendiri mereka memundurkan diri sebagai KPM, karena merasa sudah mampu dan tidak layak mendapatkan bantuan, Lulus itu karena beberapa KPM setelah kita cek kebawah kembali sudah tidak mempunyai 5 Komponen sebagai sarat penerima Program Keluarga Harapan ujarnya.

Masih menurut mas Hadi begitu beberapa rekannya di PKH memanggilnya, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ada di data kami yang berhak menerima bantuan PKH itu,dia harus mempunyai 5 Komponen, Ibu Hamil, Punya Balita, Anak Sekolah (SD, SMP, SMA/Sederajat), Lansia dan Disabilitas Berat, jika sudah tidak ada 5 Komponen itu maka secara otomatis tidak akan menerima bantuan atau lulus.

Masih menurut mas Hadi, malah menurutnya Tahun 2019 ini kita juga dapat data baru dari Kementrian Sosial, tambahan data Validasi 7.298 KPM dan masih kita data kebawah melalui 197 Pendamping PKH yang tersebar di 24 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan ujarnya.